Senin, 10 Desember 2012

mimpi dan travelling


Apa sih motivasi loe buat travelling. Kalo ada pertanyaan kayak begini pasti jawabannya macem2. Kenapa? Karna gw yakin banget setiap orang punya tujuan dan niat yg beda2. Tapi buat gw travelling adalah seperti mewujudkan sebuah mimpi. Travelling adalah sisa-sisa kemewaan yang tersisa saat ini. Hal yang dulu gw anggap mustahil bisa gw lakukan.

Gw bukan berasal dr keluarga yang berkecukupan. Gw dibesarkan di sebuah rumah yang bahkan bukan rumah gw sendiri wakakkaka… tinggal dengan orang lain sih. Rumahnya cukup besar dan asri (tetep aje bukan rumah gw), nah gw tinggal disana sampe gw kuliah deh.

Keluarga itu kaya, setiap weekend pasti pergi deh.. minimal sih jalan-jalan ke mall.  Tiap tahun pasti ada acara jalan2 ke kota-kota lain. Minimal puncak deh yah. Trus gw ngapain? Ya jagain rumah dong pastinya atau bantu2 nyiapin koper2 segede2 gaban itu… yang ini gw suka sinis sih bayangkan aja masa Cuma ke puncak semalem doang bisa bawa koper segede gaban wakakakkakakakakakka. Trus biasanya kalo pas mereka dah pulang, gw yang bagian bagi2 oleh2 ke tetangga2 … saat itu gw Cuma bisa bilang “ihh pengen deh ngerasain jalan2, sambil liat foto-foto yang dipamerin mereka”

Tapi gak cukup sampai disitu loh. Pas TK pasti ada study tour kan tuh. Tujuannya gak jauh-jauh dari ancol biasanya, gw sih udah pasti gak ikut. Lalu pas gw SMP kelas 3 hampir semua temen2 gw ikut study tour ke Jogjakarta dan sekitarnya. Ngebayangin naik bus ac bareng temen2 sepermainan trus muter2 jogja pasti asik banget yah. Tp sekali lg Cuma bisa ngebayangin. Gw lagi2 gak bisa ikut. Untungnya dulu itu gw nurut, kalo nyokap bilang enggak ya udah enggak pergi wakkakakakka. Dari 40 murid di kelas 3-9 ya Cuma gw yang gak ikut. Jadi waktu itu gw bergabung dengan beberapa anak lain dan mendapatkan tugas untuk membuat makalah tentang taman mini. Sempet beberapa kali bolak-balik sih selebihnya gw dirumah ajah. Tapi mau usaha kayak apapun tetep aja nilai gw wassalam deh hauhahahahahhahahahah.. curang yah, sementara mereka bersenang-senang di jogja dan gw berjibaku dengan makalah.

Bertahun tahun kemudian tuhan sedikit demi sedikit memberikan gw kesempatan untuk melihat negeri ini lebih luas. Dimulai dari jogja lalu ke tempat2 lain. Kalo dulu gw Cuma bisa liat foto2 mereka di medan, gw bisa sampe danau toba dengan gratis pula, Kalo dulu gw liat foto mereka di pantai kuta, gw dah beberapa kali ke bali dengan gratis, kalo dulu gw liat foto-foto mereka di Borobudur, tahun ini ajah gw udah 3 kali kesana. Yah kan gw mulai sombong. Tapi bukan kesombongan ini yang mau gw sharing.

Intinya gw Cuma mau bilang kalo akhirnya gw sadar kalo semua itu ada waktunya. Bayangkan saja gw harus menunggu lebih dari 10 tahun hanya untuk menginjakkan kaki di jogja. Saat ini gw gak mau ngoyo untuk ngejar destinasi. Gw Cuma mau menikmati setiap perjalanan yang gw lakukan. Kemana pun itu. Udah gak punya target yang muluk2 lagi. Gw Cuma bermimpi yah bermimpi mau ke sini dan kesana. Karna gw percaya kalo emang tuhan bilang gw bisa ke suatu destinasi mau gimanapun pasti gw sampe di sana.

“ inilah salah satu alasan kenapa jogja jadi kota favorite gw”

Rabu, 05 Desember 2012

komunitas - haruskah menjadi persaingan


Ok udah lama gw gak nulis nih. Semalem sih sempet di sentil sama deli dan ade, untuk gw bs mulai menulis lg. Nah masalahnya adalah ketika sudah berada di depan si kompie atau pas buka blog, penyakit gw suka tiba2 dateng dengan suksesnya, iya gw suka ngeblank aja, gak tau mau nulis apa.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. nah kan bener ngeblank lagi hehehhehehhe

Kata deli dan ade, gw bisa mulai nulis dari hal-hal kecil yang terjadi di keseharian gw, dan okelah gw coba.
Gw adalah termasuk orang yang gak bs diem, gak betah dirumah lebih tepatnya atau bisa dibilang juga makluk yang benar2 sosial karna gw suka banget bersosialisasi. Salah satunya dengan mencoba aktif di beberapa komunitas. Walau gak bs dipungkiri ketika lg focus banget di satu komunitas, nah komunitas yang lain pasti dianggurin dulu deh (ini gak boleh ditiru yah). Bersosialisasi ini gak trebatas pada dunia nyata, dalam duni maya pun gw kerap ikutan atau lebih tepatnya mengikuti fb beberapa komunitas walau mungkin gw sendiri gak pernah ngongol dalam kegiatan2 mereka hehhehehhehe.
Akhir2 ini gw perhatiin kok yah persaingan antar komunitas apalagi yang sejenis itu semakin memprihatinkan, (ok gaya bahasa gw sok serius nih hehehhe). Ada 2 kejadian yang yah gw sebagai orang awam Cuma bisa cengar-cengir aja sih.

1.    1.   Gw ini ikut di sebuah komunitas yang berbasis sejarah. Jadi kumpulan orang2 yang mencoba mengenal negrinya dengan belajar sejarah, kegiatan nya banyak. Komunitas gw yang ini sekarang lg diserang oleh pihak2 lain dengan berbagai macam cara. Banyaknya sih lewat dunia maya. Ada orang2 yang tidak senang dengan keberadaan komunitas gw ini serta berbagai rules yang ada di dalamnya. Awalnya sih temen2 gw pada diem, dan gw juga. Masalahnya apa, gw gak bs cerita karna ini agak sensitive deh. Intinya sampai saat ini penyerangan atau intimidasi di dunia maya masih terus berlanjut. Sakit.. ya iyalah. Sebagai orang yang tau banget seluk beluk ini komunitas gw sakit. Apalagi ketika intimidasi itu sudah beranjak ke ranah dunia nyata. Ada teman gw yang bahkan di pukul dan di caci maki dengan kata-kata yang tidak pantas, itu bikin   gw  tambah sakit. Tapi ya sudahlah ya. Toh kebenaran akan muncul dengan sendirinya. Biarkanlah mereka menggonggong dan kami pun akan tetap berlalu..

2.    2.   Kejadian ini gak menyangkut komunitas yang gw ikutin sih. Kejadiannya 2 hari yang lalu. Gw yang lagi iseng buka-buka wall komunitas lain sebut saja komunitas A, akhirnya ngeliat yang namanya perang statement. Cerita nya gini, ada sebuah komunita berbasis budaya di kota Bogor (komunitas B) yang mengadakan trip ke sebuah lokasi. Nah si pentolan komunitas C (sebuah komunitas berbasis budaya di kota Jakarta) ikut mendaftar lalu tidak ada konfirmasi lagi apakah jd ikut atau tidak. Kemudian si komunitas C membuat trip ke lokasi yang sama pada tanggal yang sama pula, bedanya komunitas C menarik bayaran yang gak mahal sih sebenernya sedangkan komunitas B tidak menarik biaya. Entah siapa yang benar dan siapa yang salah. Postingan-postingan pun berkembang menjadi polemik. Komunitas C berdalih bahwa ia sudah mempunyai surat ijin kunjungan terlebih dahulu dibanding komunitas B sedangkan komunitas B merasa mereka duluan yang mempunyai acara itu. Gw sih jujur aja gak peduli siapa yang benar dan siapa yang salah. Cuma cukup disayangkan lah jika hal-hal tersebut kemudian menjadi konsumsi public dan bisa dibaca siapa aja, apalagi lucunya perang statement itu dilakukan di wall nya komunitas A. nah hubungannya dimana coba wakakkakakakkaka

Sangat disayangkan jika media social yang seharusnya menjadi wadah bersilahturahmi kemudian digunakan untuk saling bersaing dan perang apapun itu namanya. Apalagi komunitas. Bukankah komunitas adalah tempat orang-orang yang mempunyai hasrat dan hobby yang sama. Tempat dimana kita bisa sharing apapun tentang kesukaan kita. Setiap komunitas pasti sudah punya penggemarnya masing-masing. Kembalilah kepada tujuan awal pembentukan komunitas itu tanpa harus merasa harus bisa melebihi komunitas lain. Bukankah tidak pernah ada komunitas yang paling baik, karna setiap komunitas punya caranya masing2.

“ Setiap komunita itu punya rule dan regulation yang mungkin berbeda. Jika memang masih ingin berada di komunitas itu maka patuhilah, jika tidak maka pergilah, tanpa harus menjelek-jelekan komunitas itu”



Senin, 19 Maret 2012

Museum ku sayang, museum ku ............ (isi sendiri deh)


Siapa yang sudah pernah ke Museum Taman Prasasti.. hayoo angkat tangan???? Mungkin gak banyak juga yang mengangkat tangannya. Museum ini tidaklah begitu populer jika di bandingkan dengan keberadaan museum-museum di kota tua jakarta tapi masih cukup populer dikalangan para fotografer. Yak biasanya museum ini banyak dijadikan lokasi pemotretan baik pribadi, foto tahunan, pre wed ataupun pembuatan video klip.

Kemarin saya berkesempatan mengunjungi kembali museum ini. Awalnya sih untuk survey (entah survey untuk acara apa, saya cuma diajak) tapi karena berhubung saya kesiangan maka ketika saya sampai, temen-temen sudah meninggalkan lokasi. Tinggalah saya dan billi yang kemudian iseng-iseng jalan menyusuri kembali prasasti prasasti di museum tersebut.

Adalah bekas sebuah pemakaman kuno yang telah beroperasi sejak tahun 1795. Kompleks pemakaman Belanda tersebut dikenal dengan nama Kebon Jahe Kober. Pada awalnya dipergunakan hanya untuk para bangsawan dan para pejabat tinggi Belanda. Maka tak heran bila kita menemukan nama sejumlah gubernur jenderal disana. Oh ya kita juga akan menemukan banyak makam dengan inisala huruh HK. Nah itu berarti nisan yang dipindahkan dari Holandshe Kerk (Sekarang Museum Wayang)

Beberapa Prasasti tekenal adalah prasasti / makamnya seperti dibawah ini nih:











Itu cuma sebagian kecil prasasti-prasasti disana. Untuk detilnya nanti saya tulis di postingan selanjutnya (maklum bahan guiding saya tentang museum ini masih hilang). Yang mau saya perlihatkan adalah sisi lain museum ini. 

Kebetulan saya bertemu seorang pria disana (namanya saya lupa tp dia mengenal saya, katanya pernah menjadi peserta dimana saya menjadi guide nya). Kebetulan dia sering bertandang kesana hanya untuk membaca buku dan sendirian. Biasanya dia berada disana sampai diusir sama penjaga museum itu alias sampai museum tutup. Menurutnya tempat tersebut enak untuk sekedar membaca. Memang kalo dilihat museum yang berkonsep outdoor ini dipenuhi oleh pepohonan yang menyejukkan. Sering pula terdengar suara kicau burung menemani. Dimana lagi coba bisa menemukan tempat seperti itu di tengah kota Jakarta. Namun ada yang membuat cukup miris. Museum ini tampak kurang terawat. 

Hal terbaru adalah rubuhnya sebuah patung pastur yang dahulu merupakan bagian dari sebuah nisan. Penasaan sama omongan teman yang baru saya  kenal ini, saya dan billi pun kembali berkeliling dan berikut adalah foto nisan tersebut:


Kalau yang ini foto patung pastur yang sudah jatuh:




Patung tersebut tergeletak begitu saja di sebuah jalan setapak. Kalau menurut perkiraan saya (yg ini kesoktauan saya) patung ini terbuat dari baja. Soalnya berat banget. Billi pun sempat mencoba mengangkatnya namun bergeser sedikit pun tidak. Setelah itu saya menemukan beberapa hal lain seperti di bawah ini:









Gambar diatas hanya beberapa yang tertangkap kamera Hape jadul saya saja. Banyak patung-patung malaikat yang kehilangan sayapnya atau bagian-bagian tubuh yang lain. Ada beberapa prasasti yang tercabut dan tergeletak begitu saja. Banyak pula yang kondisinya sudah retak disana sini plus banyak coret-coretan diaman-mana.

Disalah satu sudut museum terdapat sebuah rumah dari triplek seadanya yang menurut teman baru saya ini merupakan tempat penyimpanan nisan/prasasti yang tidak dipamerkan atau istilah lainnya adalah gudang, dan beginilah keadaanya:







Yak begitulah keadaan nya. Lalu bagaimana pendapatmu tentang ini?

Keisengan saya pun berlanjut dengan mengajak ngobrol salah satu penjaga museum. Sebenernya sih museum sudah tutup namun saya masih bisa mengobrol sebentar. Nama nya saya lagi-lagi lupa (tidak saya catat). Menurut beliau rubuhnya patung pastur dan beberapa nisan lain sudah terjadi sejak dua bulan lalu tepatnya ketika hujan badai disertai angin beliung terjadi. Ada rencana untuk memindahkan patung tersebut namun karena terlalu berat maka saat ini dibiarkan begitu saja. Ada rencana pula patung pastur akan kembali didirikan namun mungkin dasarnya tidaklah setinggi seperti yang sebelumnya. Untuk pembersihan biasanya dilakukan secara rutin dengan tenaga seadanya. Dan bahkan security pun mereka tidak punya. Banyak anak-anak sekolah yang sering menerobos masuk dan mencorat-coret dengan pilok dsb namun ketika ditegur, mereka malah meledek sehingga teguran dan omongan petugas pun tidak diindahkan dan lagi-lagi petugas tidak bisa berbuat apa-apa. 

Saya sempat bertanya apakah ada kemungkinan penataan ulang dari museum ini atau bahkan restorasi atau rehabilitasi, saya mencontohkan museum gedung juang dan wayang yang sudah di renovasi dan hasilnya baik. Menurut beliau rencana memang ada nantiinya akan ada jalan setapak yang nyaman buat pengunjung begitu juga akan ada penerangan yang memadai namun itu semua masih menunggu. Saat ini blue print nya sedang di godok bahkan nantinya mau di bikin air mancur segala. Sebenarnya minggu lalu dilakukan pemeliharaan dan konservasi yang dilaksanakan oleh Balai Konservasi Jakarta, yang mereka lakukan adalah memperbaiki nisan yang retak, dan membersihkan dari lumut, dan pekerjaan tersebut sudah selesai. Yah saya sih berharap pemeliharan seperti itu akan terus dilakukan kalau melihat foto-foto diatas seperti memang sangat diperlukan.

Menurut penjaga museum lagi, proses Restorasi nya akan dilakukan sekitar tahun 2014/2015 ...

Yak mari menunggu... dan berharap sampai proses tersebut dilaksanakan tidak ada lagi nisan / prasasti yang rusak... mari berkunjung ke museum ini dan mari menjaga nya bersama..

Museum ku sayang, museum ku ........................... (isi sendiri yah)


Selasa, 13 Maret 2012

sistem pemesanan tiket kereta api untuk Rombongan kelas Ekonomi ini membunuhku

Di bulan Maret ini akan ada tanggal merah di hari Jumat tanggal 23 yang itu berarti adalah long weekend. Untuk seorang pejalan seperti saya long weekend adalah anugrah tersendiri, karena pastinya bisa ngetrip ke daerah yang sedikit lebih jauh. 

Berdasarkan pengalaman long weekend terdahulu (januri 2012) maka untuk trip longweekend kali ini gw pun mempersiapkannya sebaik mungkin. Terutama soal angkutan. Gw berencana untuk naik kereta Progo jurusan Jogjakarta dimana disana gw akan bergabung dengan teman-teman Jogja Heritage menelusuri beberapa kota seperti Lasem, Rembang dan Kudus. Ternyata yang mempunyai tujuan jogja bukan gw saja ada beberapa teman yang juga berencana menghabiskan liburan di jogja maka gw pun mengusulkan untuk bergabung saja dan mencoba mencari tiket dengan menggunakan surat rombongan.

Setelah kasak kusuk terkumpullah 18 Orang yang akan ke Jogja dan juga 11 Orang yang akan ke Semarang.
Hari ini pun gw menyempatkan diri ke Stasiun ***** untuk mencoba mencari tiket rombongan. gw gak sendiri tapi ditemanin yangga dari BPC dan juga dyan. 

Tiba di stasiun ***** kami pun menuju ruang Custumer servis. setiba nya disana kami diminta untuk menyerahkan surat tersebut ke bagian TU yang terletak di peron 1. Kami pun menuju kesana dan diminta untuk menunggu mengingat masih jam istirahat, dan menunggulah kami di luar sambil ngobrol-ngobrol.

Setengah jam kemudian kami dipersilahkan untuk masuk. Didalam kami bertemu dengan seorang Ibu-ibu berjilbab dan kepadanyalah surat permintaan tiket untuk rombongan kami serahkan. Beliau kemudian mengembalikan surat tersbeut dengan disertai ucapan treimakasih dan penjelasan bahwa sebenarnya untuk rombongan itu minimal adalah 20 orang jadi sebaiknya kami mencari orang lagi sampai dapat 20 dan merubah surat tersebut lalu datang kembali keesokan harinya, intinya sebelum H-7.

Kami pun keluar stasiun dan segera berdiskusi. Akhirnya kami mengambil keputusan untuk membeli tiket ke jogja sebaanyak 20 lembar, yang 18 buat rombongan sisanya akan kami jual saja. Saat itu pertimbangannya adalah lebih mudah menjual sisa tiket daripada mencari tiket. Sedangkan untuk teman-teman yang akan menuju Semarang, kami hanya memberi tau perkembangannya saja lalu kami serahkan keputusan kepada mereka. Setelah itu berangkatlah gw dan dyan menyusuri jalanan sekitar senen untuk mencari warnet yang bisa ngeprint juga.

Kami mendapati sebuah warnet didalam sebuah kompleks perumahan. Untung saja sih karna agak sulit menemukan warnet di daerah sana. Kami pun mendapat kabar jika teman-teman yang akan ke semarang mengalihkan tujuan ke Jogja jadi bisa menggunakan satu buah surat saja dengan total tiket berangkat 28 dan pulang 20 orang. Beres ngeprint, kami pun bergegas kembali ke stasiun.

Tiba di stasiun langsung menemui Yangga dan kembali meuju ruang TU. Disana kami kembali menemui ibu tersebut yang cukup terheran-heran karna cepatnya kami mendapatkan tambahan orang. Setelah dijelaskan kalau tambahan orang itu berasal dari teman-teman kami yang tadinya mau menuju Semarang akhirnya beliau menerima surat terebut dan memberikannya kepada seorang Bapak-Bapak.

Bapak itu pun menerima dan kemudian tersenyum sambil berkata " loh kamu gak ngasih tau perarturannya yah" 

Sebenarnya ucapan tersebut bukan buat kami tp kok yah tiba2 jadi bad feeling nih. Kami pun diajak ke ruangan si Bapak ini. Di sana kami pun di berikan wejangan Panjang lebar yang intinya sih MENURUT PERATURAN untuk Long weekend, libur lebaran dan hari raya, pengajuan surat rombongan TIDAK DIPERBOLEHKAN. 

Mendengar hal itu sontak gw dan yangga langsung lemes di tempat. Tapi kami pun masih mencoba melobi dengan berbagai macam kata, dan kalimat tapi tetep saja si Bapak tidak bergeming. Kata si Bapak satu-satu nya cara adalah jika Direksi atau kepala DAOP mengijinkan maka dia pun akan segera memprosesnya, atau gw merubah tanggal keberangkatan dan kepulangan.

Setelah puas ngasih wejangan kami pun dipersilahkan keluar ruangan dengan membawa kembali surat kami. Kecewa banget itu sih jelas. Tapi Yangga mengajak saya dan dyan untuk menghadap kepala DAOP esok hari. yah di coba ajalah dulu.

Cuma disini gw ngerasa kecewa ajah. Peraturannya bener2 gak jelas. Kalo emang gak bisa kenapa gak sejak awal ajah dikasih tau sehingga gw gak perlu bolak balik kesana dan itu ngabisin waktu ajah. 

Selain itu gw teringat saat longweekend di bulan januari. Dimana saat itu gw dan dyan mengajukan surat juga tapi H-3 di dalam Custumer Servis gw dna dyan dikasih tau seperti ini:

" Jangankan 16 orang yang ratusan ajah saya kasih tuh liat ajah di papan tulis, asal pengajuan suratnya itu H-10, kalo cuma 16 sih kecil bagi saya tp kalo sudah H-3 ya tetap tidak bisa"

Saat itu gw pun melihat dengan mata kepala gw sendiri di papan tersebut tertulis ada rombongan dari A dan rombongannya terdiri dari lebih 200 orang. Ada juga rombongan B yang tiketnya puluhan. Yah saat itu sih gw mikir iya juga sih 16 tiket mah kecil kalo emang kita ikutin peraturannya yaitu mengajukan pas H-10. 

Tapi sekarang kok gw jd bingung. Seperti ada double standart gitu, gak ngerti gw mana yang bener maklum gw kan orang awam. Seandainya peraturan tertulis tersebut di sosialisasikan mungkin gw gak akan sekecewa ini atau sejak awal gw menemui Custumer Service sudah dikasih tau demikian, gw pasti gak akan sekecewa ini. 

Sekarang mungkin yang bisa gw lakukan adalah selamatkan diri masing-masing. Gw mencoba ngantri sepagi mungkin tgl 15 nanti hanya untuk diri gw sendiri. yah kalaupun ada yg mau nitip yah palingan cuma bisa 3 orang maklum ajah satu orang kan cuma bs beli 4 tiket.


Rabu, 22 Februari 2012

Lost in Jakarta alias Nyasar



Kemarin pagi ( 9 Februari) tiba-tiba gw dapet telpun dari teh Rika yang mengajak gw untuk ikut serta memenuhi undangan dari atase kebudayaan Belanda yang baru. Gw pun langsung mengiyakan. Ajakan itu pun berlaku buat Diaz. Maka gw pun janjian sama diaz untuk dateng bareng. Berhubung diaz bawa Motor jadi bisa menghemat waktu.

Jamuan makan malam tersebut diadakan di Kediaman resmi si Atase. Nama Jalannya Dukuh Patra.. gw baru denger dah nama jalan ini.

Jam 5 sore tiba2 diaz ngajak chating di lapak sebelah. Gw bingung sih kan acaranya mulai jam 6 yah kok jam segitu masih onlen ajeh. Tp dia bilang pulang dulu ke rumah buat mandi dan ganti baju.

Jam 5.30 sore dapet sms kalo diaz dah jalan dan minta gw nunggu di depan gereja imanuel dengan alasan kalo jemput gw ke kantor muter2.. yo weess gw langsung jalan ke gambir.

05.45 dapet sms lagi yang bilang kalo diaz lupa nanya mbah gugel lokasi acaranya dan minta gw untuk gugling. Berhubung gw dah sampe imanuel maka tuh sms gw cuekin aje.

Jam 06.00 diaz nyampe trus gw langsung duduk manis di boncengan motornya diaz. sebelum jalan doi sempet minta gw untuk kembali gugling dimana kah tepatnya lokasi tersebut. Gw pun segera gugling dengan menggunakan hape gw yang gak eksis ini. menurut info dr hape jadul gw alamat itu ada di menteng dalem. maka segera motor pun meluncur ke arah menteng.

Yak ternyata gw yg salah hehehe.. begitu sampe daerah menteng gw nemuin info lagi kalo alamat itu ada di daerah kuningan (lg2 lewat gugling). Nah krna ada dua info yg jauuuuuhhh banget bedanya makanya diaz pun buru2 nanya ke orang di sekita situ. Namun kami pun tidak mendapatkan jawaban yang meyakinkan, maka kami langsung meluncur ke arah kuningan. Waktu itu sih kami mikirnya kedutaannya aja ada di kuningan, pasti rumah itu dubes gak jauh2 dari kedutaan.

Kuningan MACEEEETT... hahahha biasa kan yah kalo kuningan macet. apalgi pas pulang kerja. Lirik jam udah setengah 7 ajah. H2c nih.

Keasikan ngobrol akhirnya diaz salah jalan. harusnya kan di depan hotel (lupa nama hotelnya) itu ada puter balik dan seharusnya motor yang berada di jalur lambat masuk ke jalur cepat untuk puter balik... dan ini kebablasan.... berharap bisa puter balik di ujung jalan ternyata gak bisa dan kami pun terus ke arah buncit. Setelah nyasar cukup jauh. Saat itu sih diaz sempet bilang gini nih:

Diaz: wah tau gak gw sempet beberapa kali kebablasan di daerah sini loh.
Gw: #hammer

Akhirnya muter juga dengan memanfaatkan spbu...yah numpang lewat doang sih..setelah itu langsung menuju ke arah kedutaan belanda..  sampe disana nanya-nanya sama satpam dan tukang jualan dna dikasih tau kalo kita salah jalan. dukuh patra yang katanya di kuningan barat itu adanya di deket menara jamsostek sekitaran gatot subroto. disana katanya ada perumahan mentri nah disana dukuh patra berada. setelah dikasih tau jalan kami pun meluncur kembali sambil ngobrol-ngobrol. Sampe di depan menara jamsostek.. kami sempat berenti terus bengong... kemana lg inih.

Tiba-tiba si Diaz inget kalo perumahan kementrian itu kalo gak salah ada di sekitaran komdak maka meluncurlah kami kembali.. yak waktu menunjukkan jam 7... sampe di depan satria mandala, gw di telpun akang ujo yang khawatir kok kami belom nyampe juga.

Menjelang komdak ada bapak satpam lg diri di depan sebuah gedung. kami samperin dan kemudian nanya lagi. menurut bapak satpam ini, itu perumahan ada di belakang gedung yang dia diri itu,

Bapak satpam: lurus aja mas nanti ambil jalan ke kiri. perumahannya ada di belakang gedung ini.

okeh kami jalan terus tp begitu mau belok kiri kok malah jalan masuk ke komdak yah... daripada gak jelas mari bertanya lagi.. kali ini yg ditanya bapak polisi yang emang lagi bertugas.. dna ternyata kami salah jalan lagih.. Menurut bapak polisi ini lokasi tersebut memang berada di kuningan bukan di daerah komdak.. tepatnya gak jauh dari hotel grand melia... setelah dikasih petunjuk dimana kami harus memutar balik dan juga arah jalan menuju alamat tersebut, kami pun kembali meluncur.

Tp bahkan untuk puter balikpun rasanya jauuh banget, baru nemu puteran di depan TVRI senayan trus ditambah lagi begitu masuk ke daerah plaza semanggi disambut dengan kemacetan. Yah saat itu sih udah yakin banget bakalan telat jd dinikmati ajalah acara nyasar-nyasarnya.

Terbebas dari jerat kemacetan di depan pelangi kami memacu motor agak cepat untuk mengejar waktu. sesuai petunjuk setelah melewati hotel grand melia kami pun belok kiri.


............................... bersambung..................

Senin, 20 Februari 2012

trip gratisan dr KHI di Bulan Februari - Jelajah Menteng

Sejak th 2008 gw sudah bergabung dengan komunitas Historia Indonesia (KHI). Sejak itu pula gw banyak belajar tentang sejarah bangsa ini. Awal tahun 2012 ini kegiatan KHI agak sepi, mungkin itu terkait juga dengan kesibukan akang asep (founder KHI) yang berkutat dengan tesisnya. Hal ini pula yang kemudian mengelitik gw untuk ngomporin beberapa volunter KHI bikin trip.

Orang yang jadi sasaran kali ini adalah Diaz. Hasil chating membuahkan kesepakatan utuk bikin wisata gratisan ke Menteng. Kenapa Menteng? simple sih pertama, gw abies baca sebuah novel sejarah (minjem ama diaz) yang salah satu setingannya di menteng, dua KHI udah pernah ngadian acara kesana tp udah lama banget sekitar 2010, ketiga Menteng itu ada di pusat kota, banyak dari kita yang sering banget meluncur di ruas ruas jalan menteng tp gak banyak orang yang tau kalo menteng itu juga mempunyai sejumlah bangunan bersejarah.

Hari yang dipih adlah tgl 19 Februari 2012.Dua minggu persiapan di isi dengan berbagai macam debat dan diskusi antara gw dengan sang PJ yaitu diaz plus nyari bahan-bahan materi dan juga mengurus ijin.

H-7 SURVEYYYYYY



Selah menunggu cukup lama, diaz pun dateng ngejemput gw dan langsung capcus ke gedong juang. Acara Survey ini dimulai cukup ngaret maklum masih maen tunggu-tuangguan dan nunggu gw selesai ngobrol sama si aryo (udah lama gak ketemu sama berondong satu ini). Kok nunggu gw? ya iyalah kan yang mau ngasih materi gw.. wakkawkawkawkawk (sok senior).

Survey dilakukan sesuai dengan jalur yang akan dilalui. Tapi ada 3 titik yang terpaksa kita skip karna waktu nya gak cukup. Selain survey gw n diaz dibantu ata dan aryo sekalian ngurus perijinan masuk ke beberapa gedung bersejarah.

overall gw seneng sama survey kali ini. Banyak muka-muka baru yang sukarela jadi volunteer KHI. Sebenernya mungkin ini bukan kali pertama mereka ikut acara KHI tp udah cukup lama gw ngilang dan sibuk ngetrip sana dan ngetrip sini membuat gw gak kenal sama volunteer2 ini.


H-3 Peserta oh Peserta

Event gratisan yang di informasinya diunggah di EPBE ini tenyata di minati banyak orang. Terlebih lagi dengan dimuatnya informasi trip ini di beberapa situs berita onlen makin membuat peserta membludak. Diaz sih seneng banget, dalam tempo 3 hari peserta terdaftar udah 200 orang dan masih terus bertambah. Banyak calon peserta yang kemudian protes karena sms gak dibales sama kami. dan gw, diaz serta teteh rika pun cuma bisa minta maaf atas itu. 


H-2 Guide mana Guide

Yak H-2 dan peserta pun makin beringas mendaftar. Protes-protes di Event oleh peserta yang belum mendapat nomor urut makin banyak dan gw makin strees karna Guide yang tersedia cuma 6.. iya cuma 6 loh.. dan mulailah gw dan diaz ber gerilya mencari tenaga tambahan. H-2 peserta mencapai 270 orang dan diaz masih menginstruksikan untuk terus menerima pendaftaran sedangkan gw udah teriak teriak minta ditutup.

Hasil diskusi akhirnya memutuskan agar pendaftaran ditutup. Mengingat guide dan crew yang tersedia cukup terbatas dan nantinya agak gak nyaman juga sih buat peserta kalo kebanyakan. Bisa ajah 1 guide pegang 50 orang tp bagi gw itu gak akan efektif.


H-1 Briefing oy briefing

Dari jam 5 sore crew udah pada nongol di beskem untuk briefing sedangkan gw masih tidur2an dengan manisnya. Wak entah kenapa gw males banget gerak. 

Jam 6 diaz sms nanya gw dimana dan minta gw secepatnya dateng sedangkan dia sendiri udah di beskem cuma mau jalan lagi nyari buku tentang Menteng.

Jam 8.30 malem gw baru nyampe beskem dan langsung cengar-cengir. (sumpah gw punya alesan sendiri kenapa sengaja dateng telat). Dateng langsung duduk manis nyimak yang lg brifing sambil buka-buka bahan.

Jam 10 malem brifing kelar dan semua pulang. yang tinggal cuma gw yang emang mau nginep, diaz dan ipung. trus kita pun kembali buka2 materi dan belajar buat besok. Jam 12 diaz dan ipung nyerah dan pulang. Gw pindah ke kamar teh rika dan kembali belajar disana sama teteh sampe jam 2.30 dini hari.


The Trip

Jam 6 pagi semua udah siap, ica dan ipung juga udah dateng dan perlengkapan langsung dinaikin ke mobil. gw yang kebagian mandi paling belakang jd yang paling belakangan juga siapnya. Wakakakakkakakakaka ngantuk kakak mohon dimaklumi. Jam 6.30 kita mulai jalan ke Gedong Juang. Tapi pagi Hari ini gak seperti pagi-pagi biasanya. Biasanya jam segitu matahari udah senyum-senyum genit tp udara pagi itu cukup gelap. Cuma bisa berharap gak akan ujan.

Yak harapan tinggal harapan ketika mobil medekati wilayah menteng, ujang rintik rintik turun dan terus bertambah lebat. begitu sampe volunteer yg dateng baru dwi dan rombongan dari beskem. peserta pun sedikit. Cuma bs bengong gw saat itu. Clingak clinguk nyari diaz tp dia belum dateng. Gw sms ternyata ke ujanan dan kemudian gw banyak dapet sms dari volunteer yang terjebak ujan dimana-dimana. Makin hopless.




Jam 8an peserta udah lumayan plus ada beberapa volunteer yang menerjang hujan untuk datang. Teman-teman Media pun mulai berdatangan. Tercatat ada 4 Stasiun TV yang meliput kegiatan kami. Setelah di bagi kelompok ternyata ada 3 kelompok. Peserta pun langsung digiring ke ruang audio visual untuk menonton. semua volunteer lalu diperkenalkan. Setelah itu peserta pun disuguhi Film tentang sejarah keberadaan Gedung Joang 45.




Gw pun segera mengajak Diaz, Billi, Aryo dan ipung untuk sedikit mengupdate materi guiding mumpung peserta lg nonton berarti ada kesempatan untuk sedikit mengintip ruangan utama Museum ini. Kali ini gw minta yg mandu itu billi dan Ipung (mereka baru sekali ini mandu). Dan gw akui saat itu penampilan mereka OK. kelar keliling museum gw langsung narik tangan diaz dan ngajak dia ngobrol kemudian kita sepakat untuk gak turun ngeguide hari itu. Kami mengutamakan guide baru saja (biar regenerasi dan kami pun tak merasa khawatir dengan pengetahuan mereka). Tapi berhubung kelompoknya ada 4 akhirnya terpaksa turun juga wkakkawkawkawkawkwakawkawak Gw dan Diaz duet maut pegang kelompok 1. disusul aryo menjadi guide di kelompok 2, Ipung kelompok 3, billi di back up teh rika pegang kelompok 4.

Jam 9an kami mulai jalan. Sebagai pemdu kelompok 1 (dengan pita Hijau) gw langsung menggiring kelompok hijau menuju gedung utama museum joang. Di depan, sebelum masuk gw sempat menerangkan 
sejarah gedong juang 45 dengan sebelumnya kenalan dulu dong. Gedung ini berdiri sejak tahun 1920 yang pada awalnya diperuntukakan bagi sebuah Hotel. Namanya Hotel   Schomper dan merupakan hotel termewah di pinggiran batavia saat itu. Kenapa namanya Schomper ya karna pengelola sekaligus pemilik hotel ini adalah keliarga LC. Schomper. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini diambil alih oleh pemuda Indonesia untuk selanjutnya difungsikan  sebagai kantor jawatan propaganda Jepang yang kalo bahasa kerennya Gensedenbu Senenbu. Nah disinilah kemudian para pemuda Indonesia menerima pendidikan politik yang kesemua kegiatannya dibiayai penuh oleh Jepang. Setelah kemerdekaan gedung ini pun kembali beralih fungsi menjadi gedung kemetrian pengerah tenaga rakyat dan disusul dengan kantor Dewan harian Nasional 45 dan sejak 19 Agustus 1974 Gedung ini menjadi Museum.




Kemudian gw pun mengajak kelompok hijau memasuki ruang demi ruang di Museum Joang 45. Sesuai kesepakatan antara gw dan diaz maka gw akan memandu di museum sedangkan diaz akan memandu di gedung-gedung dan sepanjang jalan saja. namun sepertinya kesepakatan tidak berjalan semestinya.. Diaz yang kemudian disibukkan dengan mengatur ini dan itu menyebabkan gw lah yang memandu di semua rute. Untuk di Museum Juang Diaz berperan sebagai co guide gw dan tentunya Time Keeper yang GALAK. agak bete sih merasa di buru-buru karna group berikutnya sudah mau masuk ke museum juga. Sebantar-bentar di cut di suruh pindah ruangan.. :hammer  Gak sukanya di buru-buru tuh bikin pala gw puyeng... harus memilah milah infomasi mana yang gw bs berikan dan mana yang gak usah diberikan plus engap yee ngomongnya kudu cepet-cepet.

Trus ada apa aja di Museum Joang???

Ruang pertama adalah menceritakan tentang Nusantara yang menjadi penghasil rempah-rempah dna menarik datang bangsa eropa dan berujung pada Penjajahan Belanda. Keterangan dapat diperoleh dalam sejumlah poster disana. Terdapat pula Pedang dan Lukisan pangeran Diponogoro, serta tanda-tanda jasa dari Chaerul Saleh (tokoh pemuda menteng 31). Beranjak ke ruangan berikutnya terpampang sejumlah poster-poster propaganda Jepang yang ketika datang ke Indonesia mengaku sebagai saudara tua nya Indonesia. Ruang kedua berisi segala informasi tentang penjajahan Jepang. Dari mulai seragam yang dikenakan oleh tentara PETA, berabgai poster yang menggambarkan penyerahan kedaulatan belanda di Kalijati, lalu berbagai goa jepang yang tersebar di indonesia, plus samurai dengan 3 ukuran. Samurai yang paling pendek dipergunakan oleh tentara Jepang untuk Harakiri dalam keadaan terdesak.








Ruang berikutnya adalah ruang seputar peristiwa proklamasi. Gak banyak yang bisa gw ceritakan di ruangan ini karna peristiwa nya sendiri akan gw ceritakan di museum perumusan naskah proklamasi (naspro). Ada lukisan bung karno dna bu fat, beberapa diorama dll. Ruang berikutnya adalah ruang yang kalo gw sebut sih ruang diplomasi. Isinya berbagai informasi perundingan-perundingan yang pernah diikuti oleh Indonesia. perundingan-perundingan itu lebh banyak yg merugikan loh. dan membuat wilayah NKRI pun terpecah pecah sehingga pada akhirnya pemerintah saat itu mengeluarkan kebijakan ORI dan ORIDA..  apaan tuh ori dan orida????? ori adalah oeang republik indonesia dan orida adalah oeang republik indonesia daerah. mengingat wilayah RI saat itu yang terpecah-pecah menyebabkan sulitnya sirkulasi uang ori dan dikeluarkanlah kebijakan orida.

ruang terakhir adalah ruang memorabilia. disini kita bs melihat replika tandunga bapak Sudirman, barang-barangd ari DR. Moestopo (tokoh pada kejadian 10 november di Syrabaya), bambu runcing, seragam TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar), berbagai poster dan foto, berbagai perlengkapan perang dll.







Di halaman belakang gedung ini terpampang tiga buah mobil.

Mobil 1 berwarna hita dengan plat nomer kendaraan REP 1 merupakan mobil dinas pertama presiden Soekarno. Mobil dengan merk Buick Eight keluaran tahun 1939 ini didapat dari hasil rampasan. yak asisten beliau yang bernama sudiro kebetulan kenal dekat dengan supir salah satu pejabat perkeratapian jepang. saat itu sudiro berfikir jika diperlukan sebuah mobil untuk presiden. maka pergilah sudiro menemui sang supir. Ketika bertemu sudiro pun langsung meminta kunci mobil tersebut dan supirnya diminta untuk pulang kampung. Setelah itu ia pun bingung karena sebenarnya dia gak bs nyetir mobil. Ia pun segera memanggil pemuda lain untuk membawa mobil tersebut ke rumahnya. Mobil itu disembunyikan sementara di rumah sudiro untuk kemudian diserahkan ke pemerintah ketika suasana sudah kondusif.




Lain lagi cerita yang dimiliki si putih Desoto. Mobil keluaran tahun 1938 ini adalah mobil dinas Wakil Presiden pertama RI. Hal itu terlihat jelas dari plat nomor kendaraanya REP-2.  Mobil yang satu ini merupakan pemberian seorang pengusaha ternama saat itu yaitu oleh Djohan Djohor. . Mobil itu diberikan kepada Wakil Presiden, karena pengusaha tersebut ingin membantu mobilisasi perjuangaan bangsa Inddonesia, dan juga untuk menghindari perampasan dari pihak militer Jepang.









Selain kedua mobil itu masih ada 1 mobil lagi yang bernilai sejarah. Mobil sedan hitam bermerk Imperial milik Presiden Soekarno. Ini adalah mobil pribadi beliau. Nah yang menarik, mobil ini menjadi saksi atas peristiwa Cikini. yaitu peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno. Mobil tersebut  di lempar granat saat Soekarno sedang melintas di daerah Cikini Menteng, Jakarta Pusat guna menghadiri acara pentas seni di sekolah perguruan cikini dimana dua anak beliau saat itu direncakan akan tampil mengisi acara.  Soekarno sendiri selamat dari peristiwa itu, sedangkan pintu mobil bagian tengah rusak akibat terkena granat tersebut. 




Puas berfoto dengan mobil-mobil yang memiliki sejarah, gw kembali mengajak peserta untuk menuju bagian depan Museum Joang. Kali ini kami berfoto bersama. nah begini nih foto jadinya.


..................bersambung............................




Foto by: Jarvik, Dini, Francis


Liputan tentang acara ini:

http://jakartakita.com/2012/02/20/jakarta-heritage-trails-menjelajah-kota-taman-pertama-di-indonesia/


Rabu, 08 Februari 2012

Treking iseng ke Arca Domas


OKEH ini adalah fr trip setahun yg lalu, kebetulan buka2 file di pc dan baru ngeh ternyata gw belum menyelesaikan fr ini... semoga gak basi 

Trecking izeng ini sebenernya berawal dr ngobrol2 di kereta ekonomi ac sepulang dari Midnight trail januari 2011 lalu. Kemudian obrolan pun dipindahkan ke triid yang juga gw buat. Awalnya sih direncanakan mau jalan tgl 12-13  Maret 2011 tp karna yang empunya ide, dua2 nya mau minggat dr Jakarta di Bulam Maret maka trecking izeng ini pun dimajukan jd tgl 27 Februari 2011 dan hanya pp. setelah ada keputusan tersebut, maka di buat trid baru dengan maksud untuk sharing ajah karna emang yang empunya ide juga gak tau jalan ehhehehehe….setelah coment2 penting dan juga coment2 OOT maka disepakati meeting point di Stasiun Bogor jam 7.30 WIB.
  
Sabtu, 26 Februari 2011
Pasang status minta dibangunin plus coment di wall nya tante Meilan juga menta dibangunin pagi2…takut bablas soalnya…ternyata yang menta dibangunin bukan Cuma gw  tp  cojack dan mamat juga  menta di bangunin pagi2…

Rumah gw 05.00 WIB
Begitu bangun langsung ngambil Hape untuk sms cojack.
Gw : Cojack…cojack udah bangun belum?
Cojack : udah...ne baru mau jalan ke stasiun..
Lega juga dapet tuh sms yang pasti di kepala gw yang ada adalah nih orang bakal datang tepat waktu secara jam 5 dah mu jalan ke stasiun pan….tadinya mau sms mamat juga mau ngebangunin tp kan gak penting juga siihhh gak tau nope nya lagi soo ….. siap2 dehhhhh

Stasiun Depok 06.00
Sambil nunggu kereta tiba2 ada sms dari cojack yang bunyinya “ hiks2 gw ketinggalan kereta pagi”
….oooo mulai bad feeling nih…..

  Stasiun Bogor 07.20
Begitu sampe langsung liat jam…hohoho belum jam 07.30, berarti gw gak telat…abies itu langsung celingak celinguk nyari batang hidung anak2 yang laen…hmmm ternyata gak ada tuh…ya udah langsung sms ajah ..ternyata tante meilan udah sampe duluan dan nunggu di lobby depan… setelah berhasil menemukan tante meilan kita langsung ke luar stasiun dan mencoba mencari makanan buat persedian ramsum. Balik ke stasiun ternyata mbok Heny udah ada di depan kasir nya Dunkin donat, lagi mu mesen sarapan….
Gak lama kemudian dateng lah mamat dan jarvik di ikuti sama nungki dan semuanya pada sarapan di dunkin , Sekalian nunggu hana, cojack dan sang ngintil.com Arif. Menu sarapan  pagi itu ala ala Bule deh Sandwich atau croissant dan minumnya hot tee atau hot coffe. ngobrol…ketawa ketiwi…foto foto…minum kopi…..ketawa lagi….foto lagi dan ketawa lagi….
Sampai jam 9 pagi, dua manusia aneh belum juga datang, yang satu ketinggalan kereta di Tanggerang dan masih di kota, yang satunya lagi plin plan. Minta ikut tapi sms kalo di depok hujan jadinya males keluar, padahal kan rumah gw juga di depok dan kayak kering2 ajah tuh,  trus tiba-tiba sms lagi kalo udah di jalan menuju Stasiun. Sebenernya sih cojack udah sms minta ditinggal ajah kalo kelamaan, tapi setelah berembuk, kita putuskan untuk menunggu saja karna kali ini kita semua emang gak ada yang tau jalan dan kemungkinan nyasar itu besar.

sekitar jam 10an pasukan akhirnya lengkap….tapi masih belum beranjak dari dunkin donat. Masih ketawa2 dan memenuhi panggilan alam ke toilet dulu.

Jam 11an (lupa tepatnya, maklum udah lama), kami pun beranjak keluar dari stasiun dan mengarah ke taman topi. Dari depan taman topi langsung tawar menawar dengan abang-abang angkot. Setelah trejadi kesepakatan, rombongan langsung naik ke angkot dan perjalanan pun dimulai.
Pada initinya sih kami semua gak ada yg tau dimana letak arca domas sebenarnya cuma karna penasaran dan iseng akhirnya nekat jalan. Modal nanya kanan kiri akhirnya angkot berhenti di depan sebuah vila, yang katanya milik salah satu mantan pejabat. Ketika turun ujan mulai turun tp cuma rintik-rintik sih. Plus ditambah lagi beberapa teman mulai mengeluh sakit mag.
Begitu turun yang dilakukan adalah ngumpulin duit buat bayar angkot trus nanya-nanya ke penduduk sekitar gimana caranya mencapai arca domas. Setelah Tanya-tanya kami pun mulai trekking membelah padang rumput. Agak turun dan gak lupa foto-foto dong.


Gak berapa lama jalan kami tiba di sebuah perkampungan. Menurut bapak-bapak yang kami sempat kami tanyai, ini kampung terakhir sebelum arca domas. Jd kalo mau beli minum dll mending sekarang. So tanpa membuang waktu kami pun mulai mencari warung untuk sekedar mengisi perut yang lapar terutama untuk teman-teman yang punya penyakit mag. Menu nya sederhana cuma mie instan rebus plus camilan kecil oleh-oleh dari kojek yang baru ajah mudik.
Kami makan di teras sebuah rumah sederhana, udah gitu bapak pemilik rumah nya baik banget loh, beliau langsung mengeluarkan gelas dan menyediakan kami minum. Puas makan-makan, minum-minum, ngakak dan foto-foto kami pun melanjutkan perjalanan.



Jalan berkelok kelok kami lalui tp jalurnya gak ekstrim kok. Biasa ajah. Pemandangannya juga indah kok. Dari kampung itu sampai ke arca domas gak butuh waktu lama. Setengah jam juga sampe.



Sampe di lokasi langsung nyari orang yg bisa ditanya tanya. Sambil nunggu, kami pun sempat melaksanakan solat Zuhur. Tempatnya enak banget. Hijau, dipenuhi hutan pinus dan adem banget plus udaranya sejuk.
Kata Arca Domas sendiri berarti ”800 patung”. Arca berarti patung, dan Domas berarti delapan ratus. Domas berasal dari kata ”dua” dan ”omas”. Omas berarti empat ratus. Sehingga ”domas” adalah 2x400 menjadi 800.
Area Arca Domas Cibalay sendiri, secara keseluruhan luasnya sekitar 4 hektar. Di area utama, puncak bukit, disebut ”pusar” (bahasa sunda=bujal). Di tengah-tengahnya ada batu tegak berbentuk segitiga yang melambangkan Gunung Salak. Di sekelilingnya dilingkari susunan batu-batu yang terhampar melingkari batu segitiga. Diameter lingkaran, sekitar 3 atau 4 meter. Agak ke belakang dari ”pusar”, yang paling belakang, ada 3 batu berdiri tegak berbentuk segi empat memanjang. Kalau diperhatikan tiga batu itu, melambangkan huruf arab. Yakni: huruf ”alif”, ”lam” dan ”ha”, yang berarti ”Allah”.

Terdapat legenda bahwa tempat ini merupakan salah satu petilasan kerajaan Pajajaran . Diceritakan Tahun 1527 prajurit-prajurit Fatahillah yang Islam dari Cirebon dibantu Kerajaan Banten mulai menyerang Kerajaan Hindu Pajajaran. Banyak pejabat-pejabat istana kerajaan Pajajaran yang bersembunyi di hutan-hutan yang salah satunya ketempat ini .
Yak, arca domas emang merupakan situs megalitikum yang berasal dari jaman prasejarah, jaman dimana manusia belum mengenal tulisan. Jadi yang bakalan di lihat disana adalah batu-batu super besar yang disusun sedemikian rupa namun mempunyai arti dan filosofi. Menurut penjaga situs ini, banyak orang yang datang kesana dengan tujuan untuk berziarah. Nah untuk yang satu ini kami menyaksikan sendiri, ada sekelompok orang yang datang untuk berziarah dengan membawa berbagai macam bunga-bungaan (hal ini pula yang membuat kami harus menunggu untuk menjelajahi arca domas).
Setelah rombongan peziarah ini pulang, kami pun diberi ijin untuk melihat-lihat lokasi arca domas. (liat di foto yak) sebenarnya lokasi ini luaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasssssssss banget cuma entah kenapa kami hanya diijinkan berkeliaran di sekiatar situ aja. Tak lupa sang pemandu mendampingi kami. ada percakapan yang lucu dari si pemandu.

Bapak2: "Semua itu butuh proses.... Proses itu juga sejarah, kan ada yang tersirat dan yang tersurat. Silahkan dipelajari duklu. Semua butuh proses"

Mei: "aseeemmm... kalo nggak bapak-bapak gw ajak balik ke jakarta juga nech [ngomong dalam hati]

kojek: "semua itu memang butuh proses... proses itu sejarah... dem. Bilang aja bagi duit guide pak


Asik foto-foto tiba-tiba gedubrak, si mamat pun jatoh. Abies itu dengan cengar-cengir dia bilang “ aduh sendal gw licin nih makanya jatoh” dan yang lain pun tertawa. Sesi foto-foto kemudian dilanjutkan.
Suasana semakin seru ketika kojek mengeluarkan tripod nya dan juga RK alias remote kebahagiaan. Langsung aja deh remote untuk kamera itu berpindah dari tangan ke tangan untuk mencoba.















Jam 3an acara foto-foto kelar. Beres-beres solat ashar trus langsung cabut. Tujuan berikutnya adalah curug luhur. Kalo liat di foto2 yang berseliweran di internet sih ini curug baguuss. Kali ini kami harus jalan agak jauh dan keluar masuk kampung. Di beberapa tempat kami sempat foto-foto.


Lokasi curug ini persis di pinggi jalan. Pas nyampe lokasi agak bengong juga sih. Karna di sana banyak motor dan mobil serta beberapa baliho besar yang menampilkan gambar curug dengan tulisan waterboom.. WHAT……… ternyata itu curug udah di kuasai swasta dan dikomersilkan menjadi seperti layaknya water park modern lain. Hadeeeehhh jd gak recommended lg deh. Bukan ini yang kami cari tapi justru keasrian dan keaslian alamlah yang memgbuat kami ingin datang.

Balik badan, nyetop angkot dan pulang ke Bogor. Sampe bogor dah lewat magrib. Makan malem dulu di sebuah warung tenda pinggir jalan yang letaknya gak jauh dari sebuah mol besar di Bogor. Ayam bakar nya enak loh. Kelar makan, itung-itungan trus lanjut ke stasiun dan pulang ke rumah masing-masing.



foto by: jarvik dan kojek